Biru
Monday, March 10, 2008
Seandainya warna dunia ini cuma biru saja, terbayang kalau dedaunan pun akan sangat menenggelamkan seperti halnya langit. Seandainya warna dunia ini cuma biru saja, maka titik-titik hujan pun akan membawa romantisme yang sama seperti air danau disana.

Tapi kenapa ketika sedang berhadapan dengan lelaki yang satu ini, aku selalu merasa berwarna biru. Bukan saja karena dia bisa menenggelamkan-ku dalam tatapan matanya, tapi juga karena saat berada di dekatnya aku seakan hanya punya satu kata saja untuk menggambarkan perasaan. Biru, yang dia persembahkan buat-ku bukanlah biru seperti warna yang biasa terlihat. Biru ini tidak terlalu pucat dan juga tidak terlalu maskulin, dia lembut tapi sangat menggairahkan. Dia halus tapi bisa menggelitik setiap syaraf hati-ku.

Andai saja setiap benda mempunyai warnanya tersendiri, maka lelaki ini total akan berwarna biru di mataku. Biru yang menghangatkan hati sekaligus menenangkan saat aku tercebur dalam gundah.

Andai saja yang namanya biru itu adalah satu-satunya warna yang terdapat di dunia ini, tetap saja biru-nya lelaki itu punya keistimewaan sendiri di hati. Karena biru itulah yang pertama kali menjamah hati-ku, yang pertama juga memegang tangan-ku dan yang pertama juga memeluk tubuh-ku...

I love you
now, tomorrow and forever

(buat ayah)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home