Detoks
Monday, January 21, 2008
Detoks ku bulan ini adalah detoks terberat. Kalau bulan-bulan lalu, biasanya proses ini hanya menyebabkan aku "sedikit" mencret-mencret, entah kenapa bulan ini detoks rutin ini menghinggapi belakang kepalaku sehingga terasa sangat sakit dan berat.

Sepertinya aku tetap menjaga makananku. Tidak sembarangan seperti dulu lagi. Aku rutin makan sayur dan buah, banyak minum air putih dan tidak makan obat-obatan sama sekali kalau tidak perlu. Tapi kenapa aku sampai merasa sangat kewalahan bulan ini ?

Apa yang akan terjadi seandainya sekali-sekali gumpalan darah bernama hati di dada ini juga ikut di detoksifikasi. Mungkin segala kerak dengki, iri, suka mengeluh-ku, suka pamer, cepat bangga dan ingin dipuji-ku akan ikut keluar bersama kotoran. Tapi mungkin juga segala kerak itu akan susah untuk dikeluarkan karena sudah sedemikan melekat dan banyaknya kerak itu menempel di dinding hati ini. Hati dibuat sempit karenanya.

Ada yang bilang, detoksifikasi hati yang paling bagus adalah dengan banyak memberi kepada orang lain. Tapi bagaimana kita bisa memberi, kalau kita selalu merasa berkekurangan ? Ada juga yang bilang, membersihkan hati itu bisa kita lakukan dengan bersyukur. Tapi bagaimana bisa bersyukur bila kita merasa apa yang sudah Dia berikan selalu tidak cukup ? Yang aneh, ada yang bilang bahwa membersihkan hati itu adalah berarti "selalu melihat ke bawah". Tapi bagaimana itu bisa dilakukan bila saat ini kita sudah berdiri terlalu tinggi ?

Hati yang kotor bagaikan cermin yang kotor, ini kata baginda Rasul. Hati yang kotor tidak akan bisa menangkap cahaya kebaikan. Segala apapun tingkah laku orang selalu kita pandang negatif, apa yang orang lakukan kita anggap sebagai ancaman, penuh prasangka, itulah yang akan terjadi pada seorang manusia bila hatinya hitam gelap tiada cahaya.

Harta, kedudukan, dan keluarga juga bisa membutakan hati kita. Mungkin tidak dengan cara menutupinya dengan kotoran seperti tadi, tapi uang, harta benda, jabatan akan perlahan menutupi hati kita dengan kilat kebendaannya. Sesuatu yang sesungguhnya bersifat sementara yang seharusnya tidak berada terlalu lama dan tidak terlalu dalam dalam hati kita.

"Orang yang bersih hatinya adalah orang yang ikhlas", ini kata guru ngaji saya. Duh, ikhlas. Sebuah kata yang sangat dalam maknanya. Saat hati kita cemerlang, lapang dan luas, maka apapun yang terjadi pada diri kita akan kita lakoni dengan datar saja. Apabila kita diberikan rezeki maka pasti bersyukur. Dan bila di beri musibah maka pasti bersyukur juga.

Ikhlas juga berarti tidak mengingat-ingat lagi apapun amal kebaikan yang sudah kita lakukan untuk orang lain. Karena akan selalu yakin bahwa benih kebaikan yang kita tabur nanti pasti akan ada buahnya suatu hari kelak. Tidak perlu ditunggu, tidak perlu dinanti, itu sudah pasti.

Membersihkan hati hasilnya ikhlas. Dan ikhlas akan berbuah manis di kehidupan berikutnya.

2 Comments:

At January 21, 2008 at 10:18 PM, Anonymous Anonymous said...

makasih dah ngingetin ya jeengg...
;-)

 
At April 29, 2008 at 8:42 AM, Anonymous Anonymous said...

mba eva, aku copy kata2 mu yaa.. banyak kata2 mu sebagai berlian...indahnya!

 

Post a Comment

<< Home