SD buat Shabrina
Friday, October 19, 2007


Emang sih masih bulan Oktober... Tahun ajaran baru memang baru akan dimulai bulan Juni tahun depan. Tapi entah kenapa ya, mungkin karena kebiasaan waktu Brina di Labschool dulu, yang waktu pendaftaran masuknya dimulai dari bulan November, setiap masuk bulan yang ada -ber dibelakangnya pasti otomatis aku dan suami akan ancang-ancang mencari-cari sekolah buat Brina.

Ada beberapa pilihan sebenarnya. Yaitu SD Islam Al Jannah di Pondok Ranggon (www.sekolah-aljannah.com) atau SD Islam Al Azhar 20 Cibubur (www.al-azhar.or.id). Kedua sekolah ini hanya berjarak sekitar 8 km dari rumah kami dan bisa ditempuh dalam waktu kurang lebih 30 menit-an.

Sengaja kami memilih kedua SD ini karena kami melihat kurikulum dan fasilitas yang cukup baik buat sebuah institusi pendidikan dasar. "Gak ngasal", begitu deh istilahnya. Karena banyak sekolah yang asal aja namanya "sekolah" tapi tidak memahami bagaimana pendidikan yang baik untuk anak di setiap tahap usianya.

Misalnya, mosok anak usia Playgroup (2,5-3 tahun) udah disuruh duduk manis di bangku sambil memegang pensil.. Wah, Brina dulu di Playgroup Labschool gak ada tuh judulnya pegang crayon sekalipun dan belajar mengenal huruf/angka... Kegiatan sehari-harinya hanya bereksplorasi di setiap "sudut pembelajaran". Tidak ada satupun bangku dan meja di ruang kelas Playgroupnya waktu itu. Nyatanya saat ini di TK nya Brina termasuk anak pertama yang bisa membaca dan menulis sejak di TK A. Padahal tidak pernah sekalipun aku mengajarinya membaca dan menulis di rumah.

Walaupun memang kemampuannya membaca dan menulis Brina ini tidak bisa dijadikan tolok ukur keberhasilan, tapi tetap saja kita bisa mencermati bahwa yang namanya proses belajar pada seorang anak memang tidak bisa dilakukan sembarangan. Bukan asal sekolah, bukan asal mahal, apalagi bukan asal murah. Gak jaminan juga sih sekolah yang mahal itu bagus, apalagi pendapat "Gak papa deh sekolahin aja dulu di sekolah yang murah toh masih playgroup ini", wah ini pendapat yang lebih salah lagi..

Memilih sekolah anak itu gampang-gampang susah. Sekali lagi, bukan asal sekolah, bukan asal mahal apalagi bukan asal murah. Kita memilih sekolah anak kita berdasarkan "Apakah sekolah itu bisa memahami arti proses belajar mengajar. Apakah sekolah ini telah menerapkan kurikulum yang tepat buat usia anak kita". Ini yang penting. Gak peduli murah, gak peduli mahal tapi kalo anak umur 3 tahun sudah disuruh duduk manis di bangkunya dengan melipat tangannya di atas meja, mengerjakan selembar kertas tugas di depannya -padahal belum tentu di umur sekecil itu anak kita paham tujuan dari tugas yang harus dia kerjakan, padahal memegang pensil/crayon dengan benar pun anak kita belum sanggup melakukannya- maka sekolah ini sudah menerapkan paradigma belajar yang salah. Dan ini bukanlah sekolah yang "up to date" dalam kurikulumnya.

TK Brina saat ini pun (TK An-Nahl, Kota Wisata) menerapkan kurikulum yang sangat "membebaskan" anak. Ruang kelasnya lapang tidak ada satupun meja dan bangku di dalamnya. Hanya ada rak mainan, rak-rak buku dan papan besar penuh tempelan hasil karya siswanya di sana. Setiap bulan kelas Brina akan berganti tema belajar. Misalnya bulan ini temanya tentang alat transportasi, maka seluruh kegiatan belajar akan terpusat pada tema itu, baik pelajaran "bermain peran"nya sampai "outing" nya. Bahkan hiasan kelas nya pun akan berubah disesuaikan dengan tema yang sedang dipelajari.

Bagusnya lagi tidak ada pengkotak-kotakan antara pelajaran agama dengan pelajaran umum disana. Sambil belajar tentang transportasi, anak pun bisa belajar doa sebelum naik kendaraaan dll. Menyenangkan sekali !... Sama sekali tidak bikin bosan anak.

Mana mau Brina disuruh untuk membolos walau hanya sehari saja. Walau sedang sakit sekalipun, Brina pasti berkeras untuk pergi bersekolah. Terkadang bikin sebel kita orang tuanya, masak lagi flu berat tetap berkeras minta sekolah. Setiap pagi pun tanpa disuruh, Brina akan langsung bangun tanpa harus dipaksa-paksa. Semangat sekali dia mandi dan sarapan sambil memakai baju seragamnya. Bagi aku dan suami, bersemangatnya Brina pergi ke sekolah ini adalah salah satu indikator bahwa sekolah tempat Brina belajar itu cocok dan tepat buatnya. "Sekolah itu menyenangkan", ini prinsip yang hendak aku tanamkan sejak dini pada Brina.

Tapi, tadi pagi saat aku dan Rais sedang ngobrol-ngobrol santai. Tercetus sebuah ide yang agak "nyerempet".

"Gimana kalo tahun depan Brina ikutan tes di SD IKIP, Jeng ?" begitu lontaran ide dari suamiku.
"IKIP Rawamangun ?... Gak kejauhan tuh ? Ntar Brina kecapekan gimana ? " sahutku sambil lalu
"Kan ada rumah neneknya di sana. Kalo dia capek tinggal nginep di rumah neneknya"

Eh, benar juga ya ide dari suamiku. Toh rumah mertuaku hanya berjarak 500 meter dari sana.

"Belum tentu juga lulus Jeng" kata suamiku lagi. Benar juga sih, aku terbayang betapa ketatnya persaingan masuk SD unggulan itu.
"Mau Brin, kamu sekolah di Rawamangun lagi bareng Ayyis, Aisyah, Raka ?" tanyaku pada Brina yang sedang duduk dipangkuanku sambil menyebutkan nama-nama teman sekelasnya dulu di Playgroup.
"Mau Bunda...Maksud Bunda aku sekolah di Labschool lagi gitu?" tanya nya.

Tinggal aku yang bingung sendirian sekarang hehehehehe.... Masak SD aja harus ikut tes ?... Kuat gak Brina sekolah sejauh itu ?.. Siapa yang nganterin-jemputin dia sekolah ?.. Gimana dong ? mau sekolah di Cibubur atau di Rawamangun aja ?...hehehehe...Mungkin bulan November besok, aku akan ajak Brina "keliling-keliling" memilih sekolahnya...

Biar bagaimana pun dia yang akan sekolah. Bukan aku ataupun ayahnya. Jadi pilihan 100% ada di tangan si bidadari mungil itu ...

1 Comments:

At February 5, 2008 at 9:26 AM, Blogger Unknown said...

udah keliling nya ?
gimana pendapat ibu tentang SD al jannah ?
pls komentar nya
salam
igun
ayah yg sedang cari sd yg terjangkau dan bagus

 

Post a Comment

<< Home