Silaturrahim
Wednesday, October 17, 2007
Dari Sabtu sampai Selasa kemaren tidak henti-hentinya aku, Rais dan Brina pergi berkeliling mengunjungi sanak saudara. Sebuah rutinitas yang membuat capek sebenarnya. Tapi sungguh, bertemu dengan saudara-saudara yang sudah setahun tidak bertemu, makan kue yang hampir mirip di setiap rumah (kastengel, nastar, putri salju), makan lauk yang juga hampir sama (rendang, malbi daging, opor) adalah sebuah sensasi yang tidak bisa dilukiskan indahnya.

Buat Rais yang tidak terbiasa berkeliling setiap Lebaran, ajakan ku untuk berkeliling setiap Lebaran ini benar-benar membuatnya pusing tujuh keliling. "Abis ini kita mau kemana lagi sih Jeng?" begitu selalu tanyanya dengan cemberut setiap kali kami selesai mengunjungi satu rumah. Dan aku dengan tenangnya dengan selembar kertas "rencana perjalanan" di tangan memberitahukan tujuan kami selanjutnya.

Hehehehee...Senang aja rasanya melihat dan menengok satu persatu sepupuku yang seabreg-abreg itu. Setiap tahun aku akan melihat "perubahan" kehidupan mereka. Ada yang tahun kemaren belum menikah, tahun ini sudah menikah dan mempunyai seorang bayi kecil. Ada lagi yang tahun kemaren masih seperti anak kecil, gak nyangka tahun ini sudah memperkenalkan pacarnya kepadaku.

Begitu pula dengan para uwak dan oom. Perubahan kesehatan mereka yang mulai menurun dari tahun ke tahun, perubahan kehidupan mereka, ada yang baru pensiun dan sedang hot-hotnya mengalami post power syndrome, ada yang toko kelontongnya tambah besar, ada lagi yang ternyata sudah lumpuh karena stroke, begitu banyak macam perubahan yang bisa kita lihat setiap tahunnya.

Momen silaturrahim setiap tahun seperti ini benar-benar tidak pernah aku lewatkan. Seperti papa dan mama dulu mengajari aku dan adik-adik saat kecil, Tidak masalah kalau kita sebagai yang lebih tua mengunjungi dan datang ke saudara yang lebih muda di hari Lebaran. Karena esensi silaturrahim adalah mempererat tali persaudaraan. Yah siapa tahu saudara kita yang lebih muda tadi tidak punya waktu untuk mengunjungi kita. Tidak ada salahnya kita yang punya kelebihan waktu mengunjungi mereka. Ini bukan masalah "siapa mengunjungi siapa", dalam silaturrahim tidak ada rumus seperti ini.

Dengan bersilaturrahim kita memperpanjang usia, itu saja keyakinanku sejak dulu.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home