Ada
Wednesday, March 26, 2008
Apa yang menyebabkan seseorang itu "ada" ? Apakah karena kemewahan pakaian yang dia kenakan ? Atau karena dompet yang tebal di kantungnya ? Atau karena dia punya jabatan yang mempunyai berderet anak buah ? Atau karena gelarnya yang mentereng dan bikin orang merinding disco saking panjangnya.

Manusia disebut "ada" ketika seseorang membutuhkan dia. Walaupun orang itu mungkin hanya seorang anak kecil berambut keriting, atau walaupun orang yang membutuhkan itu hanyalah seorang laki-laki yang berjanji akan menerima seorang perempuan apa adanya dalam segala kondisi.

Benarkah ketika ada orang yang membutuhkan kita, kita akan sebegitu "muncul" nya di dunia ini ? Benarkah ketika ada orang yang membutuhkan kita, maka orang lain tidak perlu tahu apa saja yang sudah kita "sumbangkan" buat dunia ini. Cukup hanya orang-orang yang membutuhkan kita saja yang tahu apa aja yang sudah kita berikan dengan keringat, air mata dan darah kita. Cukup mereka saja ...

Aku yakin semua orang "ada" di dunia ini. Tapi manusia sendiri lah yang seringkali membuat dirinya "tidak ada". Manusia seringkali mengacuhkan orang-orang yang sebenarnya sangat membutuhkan dia. Manusia seringkali acuh tak acuh dengan orang-orang yang sangat memerlukan dia. Manusia lah makhluk yang diciptakan paling lalai di dunia ini. Manusia lah makhluk yang selalu dan selalu tidak sadar dengan "keberadaannya" sendiri.

Mungkin "keberadaan" itu, eksistensi itu, tidak perlu kita cari jauh-jauh. Tidak perlu kita melihat keluar rumah kita untuk mencari eksistensi kita, aku yakin eksistensi seorang manusia yang sebenarnya ada pada orang-orang yang dia cintai yang berada di sekelilingnya.

Ada seorang istri yang mengeluh kepadaku kalo suaminya tidak pernah lagi memperhatikan dirinya, tidak pernah lagi memperhatikan keberadaannya. Suaminya sudah tidak peduli lagi dengan dia. Ada atau tidak nya sang istri tidak dipedulikan oleh sang suami yang dibungkus dengan kalimat "percaya". Bukankah keberadaan itu bukan berasal dari orang lain ? Tapi karena memang kita-lah yang membuat kita menjadi "ada" ?

Bagaimana bila seorang manusia merasa "hilang" ?. Mungkin akan ada lubang dalam diri kita laksana puzzle besar yang potongannya entah harus dicari di mana. Limbung, kosong, hampa, adalah perasaan yang tepat saat itu.

Eksistensi tidak perlu kita cari jauh-jauh, cukup saja kita bertanya pada diri sendiri "Apakah aku sudah cukup berarti buat orang lain ?". Bila jawabannya "Tidak" atau "Belum" maka tanyakanlah sekali lagi " Apa yang paling dibutuhkan oleh orang lain yang bisa aku berikan untuk mereka ? Kasih sayang ? Perhatian ? Cinta ? Materi ? Ketulusan ? Lapang dadanya kita ? atau Waktu ?"

Hanya kita yang bisa menjawab...

*cintakuteramatdalambuatorang-orangyangsudahmenjadikanaku"ada"*

0 Comments:

Post a Comment

<< Home